Skip to main content

Aku Menunggumu



Di sini...
Aku selalu menunggu
Sebuah kepastian yang akan membawaku pada sebuah kebahagiaan

Aku yakin...
Di luar sana...
Akan ada seseorang yang sedang berdoa untuk bertemu denganku
Walaupun mungkin dia sendiri tidak tau
Bahwa wanita yang ia minta pada Sang Maha Mencintai
adalah wanita biasa sepertiku...

Aku...
Di sini hanya akan menunggu
untuk bertemu dia yang sudah memang ditujukan untukku
karena sejauh apapun aku menapaki perjalanan cinta
Sekeras apapun aku mempertahankan sebuah hubungan 
akan tiba masanya
Dia Yang Maha Mengetahui akan mengatakan TIDAK
dan tembok berlapis yang aku bangun untuk mengokohkan hubungan itu
dengan sendirinya akan luluh lantak diterjang ombak
hingga akhir dari rasa
hanya akan ada bulir-bulir air mata
yang jatuh pada tanah yang gersang 

Untuk itu...
Di sini aku hanya akan menunggu
Mempersiapkan taman hati yang nantinya akan dipenuhi bunga cinta
dan di sana...
Akan ku bangun istana kecil ku
Bersama dia yang pastinya akan menjagaku
Hingga rambut kita memutih bersama
Dan salah satu dari kita akan menutup mata
Dengan senyuman terindah
Karena kita tau...
Ada seseorang yang telah membuat hidup ini berarti

Comments

Popular posts from this blog

Hujan

Rinai hujan masih membasahi rerumputan yang mulai menguning Kering karena terik yang membuat tanah seakan dahaga akan kesejukan banyu yang menyegarkan Aroma embun masih segar terasa Menyeruak masuk hingga ke dalam aortaku Tenang... Damai... Kututup mataku menikmati anugerah Tuhan yang begitu indah Mengistirahatkan kepenatan dalam benak yang berkecamuk Mengukir senyuman di balik rindu akan cinta yang belum menampakkan dirinya

Ibu

Terngiang aku pada masa-masa polosku Di saat hati belum tersentuh dengan kata jatuh cinta Dan seluruh rasa dalam hati hanya ada untuk mereka yang selalu ada untukku Ku lihat ia dengan wajahnya yang sedikit mengeriput Kulit yang termakan waktu Hingga mengharuskan kata mulus harus menyingkir dari dirinya Namun senyuman itu Tak pernah luput walau harus menahan sakit dan menghela penat yang bersarang di tubuhnya Seketika air mata menetes  Mengingat kata-kata indahnya dahulu Saat aku bersandar di pangkuannya Dan ia pun membelai lembut rambut panjangku Saat aku merasa khawatir Takut menyelimuti  jika orang yang saat itu ada di depanku harus pergi selamanya dan dengan senyuman terindah ia berkata "Kami akan terus bersamamu, nak... Akan terus mendampingimu di setiap langkahmu... Hingga suatu saat... Akan hadir seseorang  Yang akan menggenggam tanganmu dan akan meneruskan tanggung jawab kami  untuk selalu mendampingimu Menjagam

Fatamorgana Kehidupan

kata manis tak berujung janji-janji meniup debu asa yang tak berarti dimana ada jalan sepi yang riuh disana pula kobar gemuruh menguak pilu gonjang ganjing mulut pesimis yang optimis menyusun kursi-kursi kehidupan yang fana menyiram rerumputan yang kecil lalu mengobarkan bara dalam semak yang belukar asap-asap picik kehidupan penuh tipu daya seolah tak hiraukan hembusan angin segar dari pegunungan ah... fatamorgana kehidupan yang naif menggunjing nasib anjing di rumah mewah namun tak hiraukan kucing-kucing kelaparan di tepi jalan setan teriak setan namun malaikat hanya dapat duduk menonton tak berdaya... inilah dia dunia yang penuh skenario seperti dalam drama....