Skip to main content

Kecewa


Kamu tau apa yang membuat hati menjadi patah?
Karena dia terlalu berharap pada sosok yang fana

Saat hati terlalu berharap
Saat itu juga kecewa akan terus menghantuinya

Hati... yang kita sendiri sulit untuk menerkanya
Kapan, di mana, kepada siapa...
Dia akan menaruh harapan...
Karena semua hanya akan datang secara tiba-tiba...

Namun logika yang selalu berpijak pada kenyataan
Biasanya akan bergejolak untuk menolak harapan pada asa yang lemah

Hati yang memiliki rasa
Otak yang memiliki logika
Selalunya tak pernah sejalan
Untuk menyelaraskan jiwa yang terombang-ambil oleh ambisi

Ambisi yang menapak pada harapan yang tak pasti
Ambisi yang menjejak pada angan yang mustahil terjadi
Hingga jiwa yang terombang-ambing oleh waktu
Membuat logika sering kali kalah oleh perasaan yang membutakan mata

Itulah elegi pada hati yang terlalu berharap
dan kemudian perlahan mati
saat tetesan air mata membasahi wajah yang sendu....

Comments

Popular posts from this blog

Hujan

Rinai hujan masih membasahi rerumputan yang mulai menguning Kering karena terik yang membuat tanah seakan dahaga akan kesejukan banyu yang menyegarkan Aroma embun masih segar terasa Menyeruak masuk hingga ke dalam aortaku Tenang... Damai... Kututup mataku menikmati anugerah Tuhan yang begitu indah Mengistirahatkan kepenatan dalam benak yang berkecamuk Mengukir senyuman di balik rindu akan cinta yang belum menampakkan dirinya

Ibu

Terngiang aku pada masa-masa polosku Di saat hati belum tersentuh dengan kata jatuh cinta Dan seluruh rasa dalam hati hanya ada untuk mereka yang selalu ada untukku Ku lihat ia dengan wajahnya yang sedikit mengeriput Kulit yang termakan waktu Hingga mengharuskan kata mulus harus menyingkir dari dirinya Namun senyuman itu Tak pernah luput walau harus menahan sakit dan menghela penat yang bersarang di tubuhnya Seketika air mata menetes  Mengingat kata-kata indahnya dahulu Saat aku bersandar di pangkuannya Dan ia pun membelai lembut rambut panjangku Saat aku merasa khawatir Takut menyelimuti  jika orang yang saat itu ada di depanku harus pergi selamanya dan dengan senyuman terindah ia berkata "Kami akan terus bersamamu, nak... Akan terus mendampingimu di setiap langkahmu... Hingga suatu saat... Akan hadir seseorang  Yang akan menggenggam tanganmu dan akan meneruskan tanggung jawab kami  untuk selalu mendampingimu Menjagam

Fatamorgana Kehidupan

kata manis tak berujung janji-janji meniup debu asa yang tak berarti dimana ada jalan sepi yang riuh disana pula kobar gemuruh menguak pilu gonjang ganjing mulut pesimis yang optimis menyusun kursi-kursi kehidupan yang fana menyiram rerumputan yang kecil lalu mengobarkan bara dalam semak yang belukar asap-asap picik kehidupan penuh tipu daya seolah tak hiraukan hembusan angin segar dari pegunungan ah... fatamorgana kehidupan yang naif menggunjing nasib anjing di rumah mewah namun tak hiraukan kucing-kucing kelaparan di tepi jalan setan teriak setan namun malaikat hanya dapat duduk menonton tak berdaya... inilah dia dunia yang penuh skenario seperti dalam drama....