Skip to main content

Malaikat Kecilku



Memandangi wajah polos itu
Seakan membuat seisi dunia sangat damai
Melihatnya tersenyum
Cahaya kasih sayang terpancar di matanya yang cerah
Benar-benar membawa semangat pada jiwa yang lelah


Kamu adalah anugerah yang tak ternilai 
Kamu adalah malaikat yang selalu membawa aku bangkit 
Disetiap kelelahan dan keterpurukan yang aku lewati


Celotehmu tak pernah membuatku merasa jenuh
Bagai nyanyian sang biduan yang membangkitkan jiwa
Seperti itulah yang ku rasakan tiap kali ku mendengar suaramu


Tingkahmu yang selalu berubah-ubah
Mungkin sering membuatku jengah
Namun selalu menghasilkan tawa 
Yang menghapus penat dalam benakku


Kamu mungkin tak bersayap
Seperti layaknya lukisan bidadari dalam dunia dongeng
Namun akan ku lukiskan sayap pada hari-harimu
Agar kamu dapat terbang melihat dunia
Dan merengkuh cita yang kamu inginkan


Teruslah tumbuh bersamaku
Teruslah erat menggenggam tanganku
Dan teruslah menetap bersamaku
Karena kehilanganmu
Hanya akan menjadikan aku raga tak bernyawa


Aku menyayangimu... 
Anakku...

Comments

Popular posts from this blog

Hujan

Rinai hujan masih membasahi rerumputan yang mulai menguning Kering karena terik yang membuat tanah seakan dahaga akan kesejukan banyu yang menyegarkan Aroma embun masih segar terasa Menyeruak masuk hingga ke dalam aortaku Tenang... Damai... Kututup mataku menikmati anugerah Tuhan yang begitu indah Mengistirahatkan kepenatan dalam benak yang berkecamuk Mengukir senyuman di balik rindu akan cinta yang belum menampakkan dirinya

Ibu

Terngiang aku pada masa-masa polosku Di saat hati belum tersentuh dengan kata jatuh cinta Dan seluruh rasa dalam hati hanya ada untuk mereka yang selalu ada untukku Ku lihat ia dengan wajahnya yang sedikit mengeriput Kulit yang termakan waktu Hingga mengharuskan kata mulus harus menyingkir dari dirinya Namun senyuman itu Tak pernah luput walau harus menahan sakit dan menghela penat yang bersarang di tubuhnya Seketika air mata menetes  Mengingat kata-kata indahnya dahulu Saat aku bersandar di pangkuannya Dan ia pun membelai lembut rambut panjangku Saat aku merasa khawatir Takut menyelimuti  jika orang yang saat itu ada di depanku harus pergi selamanya dan dengan senyuman terindah ia berkata "Kami akan terus bersamamu, nak... Akan terus mendampingimu di setiap langkahmu... Hingga suatu saat... Akan hadir seseorang  Yang akan menggenggam tanganmu dan akan meneruskan tanggung jawab kami  untuk selalu mendampingimu Menjagam

Fatamorgana Kehidupan

kata manis tak berujung janji-janji meniup debu asa yang tak berarti dimana ada jalan sepi yang riuh disana pula kobar gemuruh menguak pilu gonjang ganjing mulut pesimis yang optimis menyusun kursi-kursi kehidupan yang fana menyiram rerumputan yang kecil lalu mengobarkan bara dalam semak yang belukar asap-asap picik kehidupan penuh tipu daya seolah tak hiraukan hembusan angin segar dari pegunungan ah... fatamorgana kehidupan yang naif menggunjing nasib anjing di rumah mewah namun tak hiraukan kucing-kucing kelaparan di tepi jalan setan teriak setan namun malaikat hanya dapat duduk menonton tak berdaya... inilah dia dunia yang penuh skenario seperti dalam drama....