Skip to main content

Jika....

Jika hidupku berakhir saat ini
Izinkan aku menutup mata ini dengan senyuman

Jika hidupku berakhir di malam ini
Biarkan tubuhku merasa hangatnya kasih sayang yang selalu aku rindukan

Jika hidupku berakhir detik ini
Biarkan hela nafasku berhembus dengan penuh ketenangan

Jika hidupku memang harus berakhir seperti ini
Biarkan aku menikmati setiap kenangan terindah
yang pernah hadir dan mengisi hari-hari ku

Kebodohan demi kebodohan mungkin telah aku lakukan
Dan satu per satu merenggut iras senyum
yang harusnya dapat aku nikmati
bersama orang-orang yang aku sayangi
untuk waktu yang lebih lama lagi

Kenanglah aku...
dengan kenangan-kenangan terindah
dengan kenangan-kenangan yang membuat bahagia

Dan nanti saat jasadku telah masuk dalam bumi ini
kuburlah pula kenangan terpahit bersamaku
agar aku tak kan meninggalkan luka
pada orang-orang yang menyayangiku
dan orang-orang yang sangat aku cintai...

Jika aku harus menghembuskan nafas terakhirku saat ini
izinkanlah aku untuk mengatakan ini pada kalian
aku menyayangi kalian semua dengan segenap jiwa ragaku...

Comments

Popular posts from this blog

Hujan

Rinai hujan masih membasahi rerumputan yang mulai menguning Kering karena terik yang membuat tanah seakan dahaga akan kesejukan banyu yang menyegarkan Aroma embun masih segar terasa Menyeruak masuk hingga ke dalam aortaku Tenang... Damai... Kututup mataku menikmati anugerah Tuhan yang begitu indah Mengistirahatkan kepenatan dalam benak yang berkecamuk Mengukir senyuman di balik rindu akan cinta yang belum menampakkan dirinya

Ibu

Terngiang aku pada masa-masa polosku Di saat hati belum tersentuh dengan kata jatuh cinta Dan seluruh rasa dalam hati hanya ada untuk mereka yang selalu ada untukku Ku lihat ia dengan wajahnya yang sedikit mengeriput Kulit yang termakan waktu Hingga mengharuskan kata mulus harus menyingkir dari dirinya Namun senyuman itu Tak pernah luput walau harus menahan sakit dan menghela penat yang bersarang di tubuhnya Seketika air mata menetes  Mengingat kata-kata indahnya dahulu Saat aku bersandar di pangkuannya Dan ia pun membelai lembut rambut panjangku Saat aku merasa khawatir Takut menyelimuti  jika orang yang saat itu ada di depanku harus pergi selamanya dan dengan senyuman terindah ia berkata "Kami akan terus bersamamu, nak... Akan terus mendampingimu di setiap langkahmu... Hingga suatu saat... Akan hadir seseorang  Yang akan menggenggam tanganmu dan akan meneruskan tanggung jawab kami  untuk selalu mendampingimu Menjagam

Fatamorgana Kehidupan

kata manis tak berujung janji-janji meniup debu asa yang tak berarti dimana ada jalan sepi yang riuh disana pula kobar gemuruh menguak pilu gonjang ganjing mulut pesimis yang optimis menyusun kursi-kursi kehidupan yang fana menyiram rerumputan yang kecil lalu mengobarkan bara dalam semak yang belukar asap-asap picik kehidupan penuh tipu daya seolah tak hiraukan hembusan angin segar dari pegunungan ah... fatamorgana kehidupan yang naif menggunjing nasib anjing di rumah mewah namun tak hiraukan kucing-kucing kelaparan di tepi jalan setan teriak setan namun malaikat hanya dapat duduk menonton tak berdaya... inilah dia dunia yang penuh skenario seperti dalam drama....