Skip to main content

Posts

Cintaku karena Dia

Bukan kamu yang membawa aku untuk semakin dekat denganNya Bukan kamu yang membawa aku menuju padaNya, Namun dengan mencintaimu, Dia memanggilku untuk lebih mendekatiNya Saat cinta lebih mendekatkan kita pada Yang Maha Mencintai Saat itu pula kita tidak akan pernah takut jika nantinya kamu harus patah ataupun terjatuh Karena cintamu, Sudah kamu serahkan pada Dia Yang Maha Kuasa
Recent posts

Ayah

Aku hanyalah seorang putri kecil  yang dulu selalu tertawa riang dengan sepeda kecil beroda empat dan menangis haru saat melihat boneka lucu dilemari toko Aku... hanyalah seorang putri kecil  yang dulu selalu mengharap sekotak cokelat untuk membuat manis seluruh hari-hariku Aku... hanyalah seorang putri kecil yang bersinar menerangi dua ruang hati lalu beranjak remaja hingga dewasa Aku... hanyalah seorang putri kecil yang selalu takut dengan sebuah tatapan  yang menyiratkan amarah dan menyatakan sebuah larangan Ya... Aku... hanyalah seorang putri kecil yang dulu selalu berjalan tertatih  dan bergandeng pada dua tangan untuk menuntunku Dan kini... Aku adalah seorang wanita dewasa yang masih berperan sebagai putri kecil yang tidak dapat berbuat apa-apa Kini... Aku adalah seorang wanita dewasa yang di tangan kiriku menggandeng satu tangan mungil  yang harus selalu ku jaga dan kurawat hingga ia dapat berjalan tanpa menggenggam tangan

Aku

Aku... Istirahatlah kau dari segala penatmu Menunggu hal tak pasti yang berbelit dengan kebigungan Aku... Sudahilah perihmu dari belati tumpul yang memilukan Hingga darah pun tak mampu mengalir Dan tertahan menyisakan memar yang membiru Aku... Masih ada hari esok yang harus kau tempuh dengan sejuta impian meniti asa untuk temukan secercah cahaya yang kan cerahkan ruang kecil dalam hati kosongmu Aku... Berhentilah menggunting ingatan Hanya untuk menjahit layar demi berlabuh kehadapan Aku... Kau hanya perlu tersenyum dalam diammu Kau hanya perlu bersinar dalam hampamu Kau hanya perlu berdiri dalam jatuhmu dan... Kau hanya perlu berjalan dalam kehilanganmu

Senandung Hampa

Sunyi malam yang tak bertuan Mengayun pelan dalam irama Hembusan angin yang lirih entah kemana Dalam Detik dan detak yang seolah berjanji Bersenandung bersama dalam nada kehidupan Pelan namun pasti Hingga sebuah kata mati yang akan meredupkan syairnya Langkah demi langkah Akankah selalu terayun menapak kehadapan Mengikuti irama detak yang bersenandung Dalam gelap yang penuh dengan kesunyian Inilah penantian... Akan adanya sebuah jalan Yang membawa pada sebuah pintu Dengan kunci yang ada dalam genggaman Dimanakah pintu itu? Tak dapat terlihat dengan jelas Karena mata tak mampu memandangnya Hanya rasa yang dapat menemukannya Dalam gelap kesunyian Dengan harapan senandung detak dan detik Tak lekas menemukan nada akhir

Fatamorgana Kehidupan

kata manis tak berujung janji-janji meniup debu asa yang tak berarti dimana ada jalan sepi yang riuh disana pula kobar gemuruh menguak pilu gonjang ganjing mulut pesimis yang optimis menyusun kursi-kursi kehidupan yang fana menyiram rerumputan yang kecil lalu mengobarkan bara dalam semak yang belukar asap-asap picik kehidupan penuh tipu daya seolah tak hiraukan hembusan angin segar dari pegunungan ah... fatamorgana kehidupan yang naif menggunjing nasib anjing di rumah mewah namun tak hiraukan kucing-kucing kelaparan di tepi jalan setan teriak setan namun malaikat hanya dapat duduk menonton tak berdaya... inilah dia dunia yang penuh skenario seperti dalam drama....

Jika....

Jika hidupku berakhir saat ini Izinkan aku menutup mata ini dengan senyuman Jika hidupku berakhir di malam ini Biarkan tubuhku merasa hangatnya kasih sayang yang selalu aku rindukan Jika hidupku berakhir detik ini Biarkan hela nafasku berhembus dengan penuh ketenangan Jika hidupku memang harus berakhir seperti ini Biarkan aku menikmati setiap kenangan terindah yang pernah hadir dan mengisi hari-hari ku Kebodohan demi kebodohan mungkin telah aku lakukan Dan satu per satu merenggut iras senyum yang harusnya dapat aku nikmati bersama orang-orang yang aku sayangi untuk waktu yang lebih lama lagi Kenanglah aku... dengan kenangan-kenangan terindah dengan kenangan-kenangan yang membuat bahagia Dan nanti saat jasadku telah masuk dalam bumi ini kuburlah pula kenangan terpahit bersamaku agar aku tak kan meninggalkan luka pada orang-orang yang menyayangiku dan orang-orang yang sangat aku cintai... Jika aku harus menghembuskan nafas terakhirku saat ini izinkanlah aku

Cinta

Mungkin aku bukan rembulan Yang dengan sinarnya dapat menerangi gelapnya malam Mungkin aku juga bukan matahari Yang dengan cahayanya dapat memberikan energi untuk muka bumi Aku hanyalah mahluk ciptaan Allah.. Yang masih menempuh jalan yang berliku  Yang entah kapan ada akhirnya Tapi aku yakin.. Segala galau hati akan sirna Karena Allah telah menitipkan kan cintaNya untukku Dan cinta itu telah dititipkanNya Di setiap detak jantung Di setiap denyut nadi Dan aliran darah Dia yang masih disimpan Allah untukku...