Aku hanyalah seorang putri kecil
yang dulu selalu tertawa riang dengan sepeda kecil beroda empat
dan menangis haru saat melihat boneka lucu dilemari toko
Aku... hanyalah seorang putri kecil
yang dulu selalu mengharap sekotak cokelat
untuk membuat manis seluruh hari-hariku
Aku... hanyalah seorang putri kecil
yang bersinar menerangi dua ruang hati
lalu beranjak remaja hingga dewasa
Aku... hanyalah seorang putri kecil
yang selalu takut dengan sebuah tatapan
yang menyiratkan amarah dan menyatakan sebuah larangan
Ya... Aku... hanyalah seorang putri kecil
yang dulu selalu berjalan tertatih
dan bergandeng pada dua tangan untuk menuntunku
Dan kini...
Aku adalah seorang wanita dewasa
yang masih berperan sebagai putri kecil yang tidak dapat berbuat apa-apa
Kini...
Aku adalah seorang wanita dewasa
yang di tangan kiriku menggandeng satu tangan mungil
yang harus selalu ku jaga dan kurawat
hingga ia dapat berjalan tanpa menggenggam tanganku lagi
Dan kini...
Aku adalah seorang wanita dewasa
yang tangan kanannya juga butuh dipimpin
untuk membawaku menuju kebahagiaan yang sempurna
Ayah...
Aku adalah putri kecilmu dulu...
namun telah menjadi wanita dewasa...
dengan menggenggam sebuah tangan mungil di sisi kiriku
Ayah...
Izinkan tangan kananku dipimpin oleh seseorang
yang kelak akan meneruskan tugasmu untuk menjagaku...
namun tetap memegang teguh keyakinan
bahwa kau tak kan pernah tergantikan
sebagai pahlawan untuk putri kecilmu ini...
Comments